Olahraga anggar merupakan salah satu jenis permainan yang menggunakan senjata tajam, termasuk pedang, floret, dan sebagainya, untuk bertanding baik secara individu maupun tim.
Anggar memiliki sejarah yang panjang dan telah menjadi bagian dari Olimpiade sejak tahun 1896. Disiplin ini memerlukan keterampilan teknis yang mendalam serta kemampuan strategi, kecepatan, keseimbangan, dan ketepatan.
Selama bertahun-tahun, olahraga anggar telah berkembang. Namun, pada awalnya, anggar hanya dimainkan oleh kelompok kecil, tetapi kini telah berubah menjadi cabang olahraga kompetitif yang melibatkan atlet dari seluruh penjuru dunia.
Dalam ajang kompetisi, terdapat berbagai jenis anggar, antara lain anggar individu, tim, dan kelompok. Setiap kategori ini memiliki aturan dan tujuan berbeda, namun tujuannya tetap serupa, yakni mencetak poin dengan menyentuh lawan menggunakan senjata tajam.
Olahraga ini telah mendapatkan penerimaan positif di kancah internasional dan menarik banyak penggemar di berbagai negara.
Keanggunan setiap gerakan atlet saat melakukan serangan maupun bertahan membuat anggar menjadi sorotan utama dalam setiap pertandingannya.
Selain itu, nilai-nilai seperti etika, kejujuran, dan sportivitas menjadi sangat penting dalam olahraga ini. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai olahraga anggar:
Peralatan Anggar
1. Pedang
Pedang merupakan senjata utama dalam anggar, terdiri dari tiga jenis yang berbeda: pedang floret, sabre, dan épée.
Floret memiliki ujung yang tumpul, sabre memiliki ujung yang tajam serta satu sisi yang tajam, sementara épée memiliki ujung yang tajam di seluruh bagian tepinya.
2. Masker
Masker berfungsi melindungi wajah dan kepala dari kemungkinan cedera. Terbuat dari kawat baja, masker ini dilengkapi dengan tali pengikat di bagian belakang agar tetap aman saat dikenakan.
3. Baju lamé
Baju lamé adalah jenis pelindung khusus yang dikenakan oleh para atlet anggar. Bahan yang digunakan dapat menghantarkan listrik, sehingga pemain dapat mencetak poin ketika menyentuh lawan dengan senjatanya.
4. Pelindung tangan dan lengan
Alat ini melindungi tangan dan lengan pemain saat mereka menyerang atau bertahan.
5. Sepatu
Sepatu anggar dirancang dengan sol khusus untuk memberikan daya cengkeram yang baik saat bergerak.
Bagian sol yang terbuat dari karet membantu pemain tetap seimbang dan stabil di atas permukaan lantai.
Aturan Bermain Anggar
1. Pembagian permainan
a. Anggar tunggal: Melibatkan dua pemain yang bertanding secara individual.
b. Anggar beregu: Terdiri dari dua tim, masing-masing tim memiliki tiga anggota.
2. Perlengkapan
a. Sarung tangan: Berguna untuk melindungi tangan dan sekaligus untuk menyerang lawan.
b. Masker: Berfungsi untuk melindungi wajah dari serangan pedang.
c. Rompi: Digunakan untuk melindungi tubuh pemain.
3. Area Pertandingan
a. Lintasan: Memiliki panjang 14 meter dan lebar 1,5 meter, dengan garis pembatas di kedua sisinya.
b. Pertandingan dapat dilaksanakan di tempat tertutup atau terbuka.
4. Skor
a. Setiap poin dihitung ketika terjadi kontak yang sah dengan lawan.
b. Setiap pertandingan terdiri dari serangkaian pertempuran yang dikenal sebagai "assault."
5. Teknik Serangan
a. Thrust: Metode menyerang menggunakan ujung pedang.
b. Cut: Teknik memotong dengan sisi tajam pedang.
c. Strike: Metode memukul dengan bagian pinggir pedang.
6. Skor Kemenangan
a. Pada anggar tunggal, pemain yang mencapai 15 poin terlebih dahulu atau yang memiliki jumlah poin tertinggi setelah waktu habis dinyatakan sebagai pemenang.
b. Dalam cabang olahraga anggar regu, tim yang pertama kali meraih 45 poin atau tim yang memiliki skor tertinggi setelah waktu berakhir akan dinyatakan sebagai pemenang.
Olahraga ini memadukan kekuatan fisik, tingkat konsentrasi yang tinggi, taktik yang bijak, serta kemampuan mengendalikan emosi yang baik.
Ini bukan hanya merupakan olahraga yang menarik untuk disaksikan, tetapi juga berfungsi sebagai alat untuk membangun kepercayaan diri dan disiplin di kalangan para atletnya.
Anggar telah melewati masa-masa kelam dalam sejarahnya dan kini menjadi bagian penting dari warisan olahraga yang kaya dan beragam. (Fahma Ardiana)