Teliti sejumlah keuntungan dari mengurangi makanan yang digoreng untuk kesehatan. Dalam upaya menjaga kebugaran tubuh, mengurangi asupan makanan yang digoreng dalam minyak adalah langkah yang cerdas.
Makanan yang digoreng sering kali menjadi pilihan camilan yang menggugah selera, tetapi penggorengan dalam minyak panas dapat menyebabkan penyerapan lemak yang tidak sehat ke dalam makanan.
Selain itu, proses ini juga bisa menimbulkan senyawa berbahaya seperti akrilamida, yang dapat meningkatkan kemungkinan kanker.
Dengan menyadari efek negatif dari konsumsi gorengan, semakin banyak orang yang mulai mempertimbangkan untuk mengurangi atau menghindari makanan ini dalam pola makan mereka.
Makanan yang digoreng biasanya terbuat dari bahan-bahan yang digoreng dalam minyak panas. Komposisi dalam gorengan terutama tergantung pada jenis bahan yang digunakan.
Secara umum, komponen dalam gorengan dapat mencakup ;
- Karbohidrat
Gorengan sering dibuat dari bahan-bahan yang kaya akan karbohidrat, seperti tepung terigu, tepung maizena, atau tepung beras.
- Lemak
Proses menggoreng membuat gorengan mengandung kadar lemak yang cukup tinggi, terutama jika menggunakan minyak yang berlebihan.
Lemak yang biasanya dipakai untuk menggoreng antara lain minyak kelapa, minyak nabati, atau minyak kedelai.
- Garam
Garam sering ditambahkan dalam adonan gorengan untuk memberikan cita rasa yang lebih sedap.
- Pengisi atau bahan tambahan
Beberapa jenis gorengan bisa memiliki isi seperti daging cincang, potongan sayuran, atau potongan ikan.
Efek Positif Kurangi Makanan Berminyak
Perhatikan informasi terkait keuntungan mengurangi konsumsi gorengan untuk tubuh yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Lemak Tidak Sehat
Proses menggoreng dalam minyak panas sering kali mengakibatkan penyerapan lemak tidak sehat pada makanan. Lemak ini, terutama lemak jenuh dan trans, dapat merugikan kesehatan Anda.
Konsumsi berlebihan lemak jenis ini terkait dengan penyakit jantung, peningkatan kadar kolesterol, dan penambahan berat badan.
Dengan mengurangi konsumsi camilan yang digoreng dalam minyak, Anda melakukan langkah signifikan untuk meningkatkan kesehatan jantung dan menjaga berat badan yang lebih ideal.
2. Terhindar dari Kandungan Akrilamida
Gorengan yang mengandung pati, seperti kentang, dapat menimbulkan pembentukan akrilamida, senyawa kimia yang sudah dikategorikan sebagai karsinogen potensial.
Konsumsi makanan dengan kadar akrilamida yang tinggi secara reguler dapat meningkatkan risiko kanker Anda.
Dengan menghindari camilan yang digoreng dalam minyak, Anda secara sadar berupaya melindungi kesehatan jangka panjang.
3. Terhindar dari Masalah Pencernaan
Camilan yang digoreng dalam minyak dapat memberikan beban pada sistem pencernaan Anda. Minyak dan lemak berlebih dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, kembung, dan gangguan pencernaan.
Seiring waktu, mengonsumsi camilan ini secara teratur dapat membebani organ pencernaan Anda dan berpotensi menyebabkan masalah pencernaan seperti refluks asam dan gastritis.
4. Terhindar dari Masalah Kulit
Menu yang kaya akan camilan yang digoreng dalam minyak dapat berkontribusi pada masalah kulit. Lemak tidak sehat dan kalori berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan, yang pada gilirannya dapat memperburuk kondisi kulit seperti jerawat.
Selain itu, pola makan yang kurang akan nutrisi penting akibat konsumsi berlebihan camilan ini dapat membuat kulit Anda tampak kusam dan lelah.
5. Bebas dari Natrium Berlebih
Banyak camilan yang digoreng dalam minyak sangat kaya garam. Asupan natrium berlebihan diketahui sebagai faktor risiko untuk tekanan darah tinggi, yang meningkatkan kemungkinan penyakit jantung dan stroke.
Konsumsi camilan yang digoreng dalam minyak secara teratur dapat berkontribusi pada peningkatan kadar natrium dalam pola makan Anda, sehingga lebih sulit untuk mempertahankan tekanan darah yang sehat.
Anda bisa mulai beralih ke konsumsi makanan yang direbus atau dikukus. Itulah beberapa pertimbangan bagi Anda yang ingin mencoba diet tanpa gorengan secara bertahap. (Fahma Ardiana)