Kritik seni merupakan kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Keterangan mengenai kelebihan dan kekurangan ini dipergunakan dalam berbagai aspek, terutama sebagai bahan untuk menunjukkan kualitas dari sebuah karya seni.
Kritik seni tidak hanya mengarah pada karya seni semata, tetapi juga seorang kritikus seni dapat juga memberikan kritikan mengenai tulisan tentang karya seni, serta dapat mempertimbangkan dan membuat penilaian berdasarkan pada kriteria atau tolak ukur tertentu. Secara umum kriteria itu terbagi 2, yaitu intrinsik dan ekstrinsik.
Pada kriteria intrinsik, yaitu kriteria yang berhubungan dengan nilai estetik karya seni rupa, kriterianya telah melekat pada intra-estetik yang terkandung di dalam karya seni.
Pada kriteria ekstrinsik atau ekstra-intrinsik, kritik ini mengacu pada bidang kehidupan di luar seni, antara lain bidang agama, politik, bisnis, etika, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya.
Selain itu, kritik seni memiliki perbedaan tujuan dan kualitas. Karena perbedaan tersebut, maka kritik seni dapat dibedakan menjadi 4 jenis berdasarkan pendekatannya yang disampaikan oleh Feldman, yaitu :
1. Kritik
kependidikan adalah
kegiatan kritik yang bertujuan mengangkat atau meningkatkan kepekaan artistik
serta estetika subjek belajar seni. Jenis kritik ini umumnya digunakan di
lembaga-lembaga pendidikan seni terutama untuk meningkatkan kualitas karya seni
yang dihasilkan peserta didiknya. Kritik jenis ini termasuk yang digunakan oleh
guru di sekolah umum dalam penyelenggaraan mata pelajaran pendidikan seni.
2. Kritik
keilmuan adalah jenis
kritik yang bersifat akademis dengan wawasan pengetahuan, kemampuan dan
kepekaan yang tinggi untuk menilai /menanggapi sebuah karya seni. Kritik jenis
ini umumnya disampaikan oleh seorang kritikus yang sudah teruji kepakarannya
dalam bidang seni, atau kegiatan kritik yang disampaikan mengikuti
kaidah-kaidah atau metodologi kritik secara akademis. Hasil tanggapan melalui
kritik keilmuan seringkali dijadikan referansi bagi para kolektor atau kurator
institusi seni seperti museum, galeri dan balai lelang.
3. Kritik
jurnalis adalah
jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan secara
terbuka kepada publik melalui media massa khususnya surat kabar. Kritk ini
hampir sama dengan kritik populer, tetapi ulasannya lebih dalam dan tajam.
Kritik jurnalistik sangat cepat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap
kualitas dari sebuah karya seni, terutama karena sifat dari media massa dalam
mengkomunikasikan hasil tanggapannya.
4. Kritik populer adalah jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi
massa/umum. Tanggapan yang disampaikan melalui kritik jenis ini biasanya
bersifat umum saja dan lebih kepada pengenalan atau publikasi sebuah karya.
Dalam tulisan kritik populer, umumnya dipergunakan gaya bahasa dan
istilah-istilah sederhana yang mudah dipahami oleh orang awam.
Tags
Bahasa Indonesia